Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara. |
Jakarta, Narasnews.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan akan fokus ke kesiapan talenta digital lokal, konektivitas jaringan internet daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdepan), hingga penetrasi teknologi digital ke petani dan nelayan. Hal ini diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam rapat dengan Komisi I DPR RI.
Terkait pelatihan talenta digital, Rudiantara menargetkan akan mengadakan Beasiswa Talenta Digital yang bekerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia. Rudiantara menargetkan tahun ini akan melatih 20 ribu talenta digital di Indonesia.
"Ini sejalan dengan arahan pemerintahan pak Jokowi. Ada 22 mitra politeknik negeri, ada 18 universitas negeri dan 10 universitas swasta," kata Rudiantara di ruang rapat Komisi I DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
Rudiantara mengatakan pihaknya telah mengajak perusahaan teknologi global seperti Microsoft dan Cisco untuk memberikan silabus terkait pendidikan talenta digital.
"Jadi minta silabusnya ke Jakarta. Silabusnya kita uji tiru bukan uji coba lagi. Kami targetkan 20 ribu mereka ikut kursus kelas di perguruan tinggi," kata Rudiantara.
Rudiantara juga menjelaskan tahun ini pihaknya melalui Bakti akan fokus untuk menambah 1500 BTS. Saat ini pihaknya telah membangun 908 BTS. Rudiantara berharap keberadaan BTS ini bisa mengoneksikan berbagai sarana pendidikan, kesehatan, hingga perangkat desa agar terhubung ke internet.
"BTS ada empat ribu yang harus dibangun. Target semua desa 2020 akhir sudah punya akses," kata Rudiantara.
Rudiantara mengatakan untuk mendukung Indonesia merdeka sinyal, pihaknya juga akan menggeber penggarapan Palapa Ring Timur. Ia mengatakan saat ini kemajuan penggarapan Palapa Ring Timur sudah mencapai 90 persen.
"Dari sisi infrastruktur palapa ring. Progress sudah dekati 90 persen di timur. Kuartal kedua awal mudah-mudahan konstruksi sudah selesai. Jadi 2019 sudah bisa terintegrasi seluruh Palapa Ring," ujar Rudiantara seperti dikutip dari Cnn.
Rudiantara juga menyebut pihaknya berupaya melakukan penetrasi digital ke seluruh lapisan masyarakat termasuk nelayan dan petani.
"Petani nelayan go online aplikasi itu ada 400 ribu bisa dan bisa di push jadi satu juta tahun ini, " kata Rudiantara. (jnp/age/***)
0 Komentar